DosenPengampu:
Niken Anjani
S,ST
DisusunOleh:
VinaHerlina
PROGRAM
STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
AKADEMI
KEBIDANAN DEWI SARTIKA BANDUNG
2014
KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb
Puji syukur kita
panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya lah saya
dapat menyelesaikan makalah yang membahas tentang “Perbedaan Konseling Dan
Nasehat” makalah ini ditulis selain
untuk menambah pengetahuan dan wawasan, juga untuk memenuhi tugas mata kuliah
“Komunikasi Dan Konseling”.
Dalam kesempatan ini
saya ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1)
Yth Hj. Fudji Astuti, S.ST selaku
Direktur Akademi Kebidanan Dewi Sartika Bandung.
2)
Yth Niken Anjani, S.ST selaku dosen pengampu
mata kuliah Keterampilan Dasar Kebidanan I di Akademi Kebidanan Dewi Sartika Bandung.
3)
Rekan rekan seperjuangan yang telah
memberikan bantuan dan motivasi dalam penyusun makalah ini.
Dalam penyusun makalah
ini kita menyadari masih banyak kekurangan, maka kritik dan saran yang
membangun dari berbagai pihak sangat diharapkan demi menambah wawasan dan
pengetahuan serta kemajuan di masa
yang akan datang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun
umumnya bagi pembaca, dan mudah-mudahan upaya penyusunan makalah ini senantiasa
berada dalam ridha-Nya.
Bandung, Januari 2015
Penyusun,
DAFTAR
ISI
Hal
KATA PENGANTAR.............................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................ ii
BAB
I PENDAHULUAN....................................................................... 1
1.1 Latar Belakang............................................................................... 1
1.2 Rumusan........................................................................................ 1
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................ 1
BAB
II KAJIAN PUSTAKA.................................................................. 3
2.1 Pengertian Konseling..................................................................... 3
2.2 Asuhan Kebidanan Dalam............................................................. 4
2.3 Perbedaan Konseling Dan Nasehat............................................... 4
2.5 Langkah Dalam Konseling............................................................ 6
2.6 Keterampilan Memberikan Hubungan Baik.................................. 6
BAB
III SIMPULAN DAN SARAN..................................................... 8
3.1 Simpulan......................................................................................... 8
3.2 Sarann............................................................................................. 8
DAFTAR
PUSTAKA.............................................................................. 9
BAB
I
PEDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Konseling
adalah proses pemberian informasi obyektif dan lengkap, dilakukan secara sistematik
dengan panduan komunikasi interpersonal, teknik bimbingan dan penguasaan pengetahuan
klinik. Konseling juga suatu pertolongan dalam wawancara yang menuntut adanya komunikasi,
interaksi yang mendalam dan usaha bersama konselor (bidan) dengan konseli
(klien) untuk mencapai tujuan konseling yang dapat merubah dan memecahkan masalah,
pemenuhan kebutuhan, ataupun perubahan tingkah laku atau sikap dalam ruang lingkup
kebidanan. Teknik konseling tertentu dipengaruhi oleh banyak factor sebagaimana
telah diuraikan sedikit di bagian depat dibagian depan. Dari pihak konselor
atau terapisnya sendiri dipengaruhi oleh dasar teori yang dikuasi dan
disenangi. Sedangkan klien sendiri adalah factor mengenai masalah yang
dihadapi, berat ringannya dan seberapa jauh berpengaruh terhadap kehidupan atau
perkerjaan sehari-harinya.
1.2 RumusanMasalah
Adapun beberapa rumusan masalah antaranya yaitu:
1) Apaperbedaanantarakonselingdannasehat?
2) Apa
pengertian konseling?
3) Apa
langkah dalam konseling?
4) Apaitu
proses konseling?
5) Bagaimana
praktek konseling dalam kegiatan asuhan kebidanan?
6) Bagaimana
simulasi praktek pemberian nasehat?
7) Bagaimana
simulasi praktek pemberian konseling?
1.3 TujuanPenulisan
Agar mahasiswa dapat mengetahui antaranya :
1) Perbedaan
konseling dan nasehat.
2) Pengertian
konseling.
3) Langkah
apa saja dalam konseling.
4) Proses
konseling.
5) Simulasi
praktek pemberian nasehat dan konseling.
BAB
II
KAJIAN
PUSTAKA
2.1 Pengertian Konseling
Konseling adalah proses
pemberian informasi obyektif dan lengkap, dilakukan secara sistematik dengan panduan
komunikasi interpersonal, teknik bimbingan dan penguasaan pengetahuan klinik.1 Bertujuan untuk
membantu seseorang mengenali kondisinya saat ini, masalah yang sedang dihadapi,
dan menentukan jalan keluar atau upaya mengatasi masalah tersebut. Konseling adalah
proses pemberian bantuan seseorang kepada orang lain dalam membuat suatu melalui
pemahaman terhadap fakta-fakta, harapan, kebutuhan perasaan- perasaan klien.2 Konseling
juga suatu pertolongan dalam wawancara yang menuntut adanya komunikasi,
interaksi yang mendalam dan usaha bersama konselor (bidan) dengan konseli
(klien) untuk mencapai tujuan konseling yang dapat merubah dan memecahkan masalah,
pemenuhan kebutuhan, atau pun perubahan tingkah laku atau sikap dalam ruanglingkup
kebidanan.3
Beberapa menurut para ahli pengertian konseling antaranya :4
1) Natawijaya
(1987), konseling sebagai terjemaahan counseling
mempunyai makna sebagai hubungan timbul balik antara dua orang individu,
dimana yang seorang (konselor) berusaha membantu yang lain (klien).
2) Surya
(1988), mendefinisikan konseling sebagai seluruh upaya bantuan yang diberikan
konselor kepada konseli supaya dia memperoleh konsep diri dan kepercayaan diri
sendiri, untuk dimanfaatkan olehnya dalam memperbaiki tingkahnya pada masa yang
akan dating.
3) Sukardi
(2000), setelah mencarikan dari berbagai pebdapat tentang pengertian konseling
menyimpulkan bahwa konseling merupakan suatu upaya bantuan dilakukan dengan
empat mata atau tatap muka dengan konselor dank lien yang berisi usaha yang
laras, unik, human (manusiawi), yang dilakukan dalam suasana keahlian dan yang
didasari atas norma-norma yang berlaku agar klien dapat memperoleh konsep diri
dan kepercayaan diri sendiri dalam memperoleh tingkah laku pada saat kini.
4) Prayitno
(2004), mendefinisikan konseling adalah bantuan yang diberikan oleh konselor
kepada klien dalam rangka pengatasan masalah klien. Dalam suasana tatap muka
yang dilakukan interaksi antara konselor dan klien.
Teknik
konseling tertentu dipengaruhi oleh banyak factor sebagaimana telah diuraikan sedikit
di bagian depat dibagian depan. Dari pihak konselor atau terapisnya sendiri
dipengaruhi oleh dasar teori yang dikuasi dan disenangi. Sedangkan klien
sendiri adalah factor mengenai masalah yang dihadapi, berat ringannya dan
seberapa jauh berpengaruh terhadap kehidupan atau perkerjaan sehari-harinya.5
2.2
Asuhan Kebidanan Dalam Konseling
Asuhan kebidanan merupakan penggambaran hubungan antara bidan dengan kliennya
dalam konteks pemberian bantuan dan pemenuhan kebutuhan klien. Bidan sebagai konselor
menggunakan komunikasi mendalam yang dikenal sebagai kegiatan konseling. Proses
melalui satu orang membantu orang lain dengan komunikasi, dalam kondisi saling pengertian
yang bertujuan untuk membangun hubungan, orang yang mendapat konseling dapat mengekspresikan
perasaan dan pikirannya dengan cara tertentu sesuai dengan situasi, melalui pengalaman
terbaru, memandang kesulitan lebih objektif sehingga dapat menghadapi masalahnya
dengan tidak terlalu cemasdan tegang.3
2.3
Perbedaan Konseling dan Nasehat
Dalam memberikan konseling tidak boleh memberikan advis-advis langsung padaklien,
perbedaan konseling dan nasehat adalah :1
1) Konseling
(1)
Memberikan fakta-fakta sehingga klien dapat
membuat keputusan sendiri, membuat klien mau bertanya dan mendiskusi kanmasalah
yang sangat pribadi tidak mungkin dibicarakan dengan setiap orang.1
(2)
Pengambilan keputusan merupakan tanggung
jawab klien.
(3)
Konseling harus berpijak yang kuat didalam
kerangka pemikiran klien.2
2) Nasehat
(1)
Memberikan klien apa yang sebaiknya dialakukan.
(2)
Menghakimi perilakunya dimasalalu dan kini.1
(3)
Pemberian nasehat berperan seakan dia seoranga
hlidan memikul tanggung jawab lebih besar terhadap klien.
(4)
Pemberian nasehat lebih mengarahkan dan akbitnya
mengambil sebagian tanggung jawan klien.2
2.4
Proses Konseling
Konseling merupakan suatu bentuk percakapan wawancara, sedangkan wawancara
itu sendiri belum tentu merupakan suatu konseling.1 Hubungan antara
konselor dan klien adalah inti proses konseling. Oleh Karena itu konselor menguasai
berbagai teknik dalam hubungan proses konselingmeliputi : 2
1) Pembinaan
hubungan baik
Dilakuakan sejak awal pertemuan dengan klien
dan dijaga selama pertemuan konseling.Tujuannya adalah untuk menjembatani hubung
anantara konselor dan klien.
2) Penggalian
informasi (identifikasi masalah, kebutuhan, perasaan, kekuatan diri). Pengumpulan
informasi merupakan tugas utama bagi konselor. Pendalaman masalah yang dihadapi
klien, perasaan dan kebutuhan klien, serta pemahaman klien terhadap masalah
yang dipahami oleh konselor, akan berdampak baik terhadap informasi yang
dibutuh kandan dipahami oleh klien.
3) Pengambilan
keputusan, pemecahan masalah dan perencanaan
Sesuai dengan masalah dan kondisi klien
,konselor membantuk klien memecahkan masalah yang dihadapi atau membuat perencanaan
untuk mengatasi.
4) Menindak
lanjuti pertemuan
Mengakhiri pertemuan konseling,
konselor merangkum jalannya dan hasil pembicaraan selama pertemuan,
merencanakan pertemuan selanjutnya atau merujuk klien disebut juga dengan tahap
penutup.Konselor mengakhiri proses konseling secara bertahap, member klien untuk
merenungkan berbagai alternative berbagai masalah, membuat perjanjian, member dorongan
bagi klien untuk keputusan yang telah diambil dan jalannya proses konseling sangat
bergantung pada percakapan klien.
2.5
Langkah Dalam Konseling
Dalam kegiatan konseling ada tiga pokok yang harus dilaksanakan yaitu :
1) Pendahuluan
atau langkah pembuka merupakan kegiatan yang harus dilaksanakan untuk menciptakan
kontak, melengkapi data konseli untuk merumuskan penyebab masalahan menentukan jalan keluar.
2) Bagian
inti/pokok dalam konseling mencakup kegiatan mencari jalan keluar, memilih jalan
keluar yang tepat bagi konseli dan melaksanakan jalan keluar tersebut.3
3) Bagian
akhir merupakan kegiatan penyimpulan dari seluruh aspek kegiatan dan pengambilan
jalan keluar. Langkah tersebut merupakan langkah penutup dari pertemuan dan juga
penetapan untuk pertemuan berikutnya.3
2.6
Keterampilan Membina Hubungan Baik
Membina hubungan baik adalah dasar dari pemberian konseling pada klien.Dengan
adanya hubungan baik akan menciptakan keterbukaan dari klien terhadap bidan. Ada
tiga cara yang membantu klien merasa aman setelah membuka informasi pribadinya,
yakni:3
1) Mengakhiri
pembicaraan secara halus konselor perlu mengetahui proses mengakhiri pembicaraan
yang biasanya berlangsung, sebaiknya konselor :
(1) Memberi
tanda bahwa pembicaraan akan berakhir.
(2) Membuat
rangkuman.
(3) Mengatakanb
ahwa hasil pembicaraan tidak harus dipraktikan.
(4) Memberikan
penegasan.
(5) Mengajak
untuk melanjutkan pembicaraan di waktu lain.
(6) Memberikan
pernyataan tertutup.
(7) Mengubah
topik pembicaraan.
2) Memperhatikan
kelangsungan hubungan dimasa mendatang ketika mengetahui ketika anda seorang pendengar
yang baik, klien mungkin akan berbicara lagi dengan anda diwaktu lain.
Pada umumnya keinginan itu tidak akan
menimbulkan masalah bagi anda jika klien tidak terlalu sering melakukanya.
3) Menunjuk
konselor yang lebih kompeten
Ketika klien dating kepada konselor
berulang kali akan menciptakan hal yang sama, maka konselor harus menyadari bahwa
klien membutuhkan bantuan khusus dari konselor yang lebih kompeten.
BAB
III
SIMPULAN
DAN SARAN
3.1
Simpulan
Konseling adalah proses pemberian informasi obyektif dan lengkap,
dilakukan secara sistematik dengan panduan komunikasi interpersonal, teknik bimbingan
dan penguasaan pengetahuan klinik. Konseling juga suatu pertolongan dalam wawancara
yang menuntut adanya komunikasi, interaksi yang mendalam dan usaha bersama konselor
(bidan) dengan konseli (klien) untuk mencapai tujuan konseling yang dapat merubah
dan memecahkan masalah, pemenuhan kebutuhan, ataupun perubahan tingkah laku atau
sikap dalamr uang lingkup kebidanan. Asuhan kebidanan merupakan penggambaran hubungan
antara bidan dengan kliennya dalam konteks pemberian bantuan dan pemenuhan kebutuhan
klien. Bidan sebagai konselor menggunakan komunikasi mendalam yang dikenal sebagai
kegiatan konseling. Konseling merupakan suatu bentuk percakapan wawancara,
sedangkan wawancara itu sendiri belum tentu merupakan suatu konseling.Hubungan antara
konselor dan klien adalah inti proses konseling.
3.2
Saran
Semoga penyusunan makalah tentang pengertian konseling, antara perbedaan
konseling dan nasehat dalam asuhan kebidanan menjadi manfaat khususnya bagi
penyusun dan umumnya bagirekan-rekan.
1. wulandari D. Komunikasi dan konseling dalam
praktik kebidanan. jogjakarta: Mitra cendikia; 2009.
2. Tyastuti S,
kusmiati Y, Handayani S. Komunikasi dan konseling dalam pelayanan kebidanan.
Yogyakarta: Fitramaya; 2009.
3. Uripni CL, Sujianto
U, Indrawati T. Komunikasi Kebidanan. jakarta2003.
4. Adi KJ. Esensial
konseling pendekatan Trait and Factor Chilen. Yogyakarta: Garudha wata; 2013.
5. Gunarsa SD.
Konseling dan psikoterapi. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia; 2007.







0 komentar:
Posting Komentar