Persalinan Normal
persalinan normal adalah melalui vagina
dan mengalami kontraksi. Proses persalinan normal juga ada yang perlu dibantu
misalnya dengan induksi atau rangsangan/stimulasi agar tanda persalinan muncul.
2.
Partus Normal
partus normal
adalah bayi lahir melalui vagina dengan letak belakang kepala / ubun-ubun
kecil, tanpa menggunakan alat / pertolongan istimewa, serta tidak melukai ibu
maupun bayi (kecuali episiotomi), dan proses persalinan berlangsung dalam waktu
kurang dari 24 jam.
3.
Syok
Syok adalah kondisi kritis akibat
penurunan mendadak dalam aliran darah
yang melalui tubuh. Ada kegagalan sistem peredaran darah untuk
mempertahankan aliran darah yang memadai sehingga pengiriman oksigen dan
nutrisi ke organ vital terhambat. Kondisi ini juga mengganggu ginjal
sehingga membatasi pembuangan llimbah dari tubuh.
4.
DJJ tidak normal
5. Abortus
Abortus adalah berakhirnya kehamilan sebelum janin
dapat hidup di dunia,tampa mempersoalkan penyebabnya,dimana kandungan seorang
perempuan hamil dengan spontan gugur.
6. Solusio Placentae
Solusio plasenta atau disebut juga abruptio
placenta atau ablasio placenta adalah separasi prematur plasenta dengan
implantasi normalnya di uterus (korpus uteri) dalam masa kehamilan lebih dari
20 minggu dan sebelum janin lahir. Dalam plasenta terdapat banyak pembuluh darah
yang memungkinkan pengantaran zat nutrisi dari ibu ke janin, jika plasenta ini
terlepas dari implantasi normalnya dalam masa kehamilan maka akan mengakibatkan
perdarahan yang hebat. Hebatnya perdarahan tergantung pada luasnya area
plasenta yang terlepas.
7. Akut Pyelonephritis
Pielonefritis merupakan infeksi bakteri yang menyerang
ginjal, yang sifatnya akut maupun kronis. Pielonefritis akut biasanya akan
berlangsung selama 1 sampai 2 minggu. Bila pengobatan pada pielonefritis akut
tidak sukses maka dapat menimbulkan gejala lanjut yang disebut dengan
pielonefritis kronis.
8. Amnionitis
9. Anemia Berat
Anemia
adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin (Hb) dalam darahnya kurang dari 12
gr% (Wiknjosastro, 2002). Sedangkan anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu
dengan kadar haemoglobin dibawah 11 gr% pada trimester I dan III atau kadar
<10,5 gr% pada trimester II (Saifuddin, 2002). Seorang ibu hamil dapat
dikategorikan enemia berat jika Hb < 7 gr%.
10. Apendiksitis
Apendiksitis
adalah radang apendiks, suatu tambahan seperti kantung yang tak berfungsi
terletak pada bagian inferior dari sekum. Penyebab yang paling umum dari apendisitis
adalah abstruksi lumen oleh feses yang akhirnya merusak suplai aliran darah dan
mengikis mukosa menyebabkan inflamasi(Wilson&Goldman,1989).
11. Atonia Uteri
· Atonia uteri (relaksasi otot
uterus) adalah uteri tidak berkontraksi dalam 15 detik setelah dilakukan
pemijatan fundus uteri(plasenta telah lahir).
· Atonia uteri adalah kegagalan
serabut-serabut otot myometrium uterus untuk berkontraksi dan memendek.
· Atonia Uteri adalah suatu kondisi
dimana Myometrium tidak dapat berkontraksi dan bila ini terjadi maka darah yang
keluar dari bekas tempat melekatnya plasenta menjadi tidak terkendali. (Apri,
2007).
12. Infeksi Mammae
Infeksi Mammae adalah
stafilokokus aureus yang masuk melalui luka puting susu
13. Pembengkakan Mamae
Payudara bengkak adalah kondisi ketika payudara
menjadi keras dan terasa sakit pada Moms yang baru saja melahirkan atau tengah
dalam masa menyusui.
14. Presentasi Bokong
Presentasi bokong yaitu dimana bayi letaknya sesuai
dengan sumbu badan ibu (memanjang), kepala di fundus uteri dan bokong berada di
bagian bawah vakum uteri atau di daerah pintu atas panggul/simfisis.
15. Asma Bronchiale
Asma bronchial
adalah suatu penyakit dengan ciri meningkatnya respontrachea dan bronkhus
terhadap berbagai rangsangan dengan manifestasi adanya penyempitan jalan
nafas yang luas dan derajatnya dapat berubah-ubah baik secaraspontan maupun
hasil dari pengobatan.
16. Presentasi Dagu
Bila
dagu berada di belakang, berikan kesempatan kepada dagu untuk memutar ke depan.
Pada posisi mentoposterior persisten, usahakan untuk memutar dagu ke depan
dengan satu tangan yang dimasukkan ke dalam vagina.
17. Disproporsi Sevalo Pelvik
Disproporsi
sefalopelvik adalah keadaan yang menggambarkan ketidaksesuaian antara kepala
janin dan panggul ibu sehingga janin tidak dapat keluar melalui vagina.
Disproporsi sefalopelvik disebabkan oleh panggul sempit, janin yang besar
ataupun kombinasi keduanya.
18. Hipertensi Kronik
Hipertensi
kronis adalah hipertensi yang dideteksi sebelum usia kehamilan 20 minggu
(Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Noenatal, 2002)
Hipertensi kronis jika tekanan darah sebelum kehamilan 20 minggu tidak
diketahui, sulit membedakan antara preeklamsia dan hipertensi kronik, dalam hal
demikian, tangani sebagai hipertensi karena kehamilan
19. Koagilopati
20. Presentasi Ganda
Presentasi
ganda ialah keadaan dimana di samping bagian terendah janin teraba anggota
badan, antara lain dijumpai tangan, lengan atau kaki, atau keadaan dimana di
samping bokong janin dijumpai tangan.
21. Cystitis
Cystitis adalah peradangan pada
kandung kemih. Kondisi ini lebih sering mempengaruhi wanita, tetapi dapat
mempengaruhi baik jenis kelamin dan semua kelompok umur.
22. Eklampsia
Eklampsia adalah komplikasi
akut dan mengancam nyawa kehamilan, ditandai dengan munculnya tonik-klonik,
biasanya pada pasien yang telah mengembangkan preeklamsia.
23. Kelainan Ektopik
24. Ensephalitis
Encephalitis adalah infeksi jaringan
atas oleh berbagai macam mikroorganisme (Ilmu Kesehatan Anak, 1985).
25. Epilepsi
Epilepsi
adalah kelainan yang disebabkan oleh terbentuknya sinyal listrik di dalam otak
yang menyebabkan timbulnya kejang berulang.
26. Hidramnion
Hidramnion
adalah kelebihan cairan ketuban.
27. Presentasi Muka
Presentasi muka ialah keadaan di mana kepala dalam kedudukan defleksimaksimal sehingga oksiput tertekan pada punggung dan muka merupakan bagian terendah menghadap ke bawah.
28. Persalinan Semu
29. Kematian Janin
30. Hemorargik Antepartum
Perdarahan
antepartum adalah perdarahan yang terjadi setelah kehamilan 28 minggu. Biasanya
lebih banyak dan lebih berbahaya daripada perdarahan kehamilan sebelum 28
minggu (Mochtar, R, 1998).
31. Hemorargik Postpartum
Perdarahan postpartum adalah perdarahan
pervaginam 500 cc atau lebih setelah kala III selesai (setelah plasenta lahir)
(Wiknjosastro, 2000).
32. Gagal Jantung
33. Inertia Uteri
Inersia uteri adalah kelainan his yang
kekuatannya tidak adekuat untuk melakukan pembukaan serviks atau mendorong
janin keluar. (Prof. Dr. Rustam mochtar, MPH, sinopsis obstetri, 305)
34. Infeksi Luka
35. Invertio Uteri
Inversio
uteri adalah keadaan dimana fundus uteri terbalik sebagian atau seluruhnya
masuk kedalam kavum uteri.
36. Bayi Besar
37. Malaria Berat Dengan Komplikasi
38. Malaria Ringan Dengan Komplikasi
39. Mekonium
Mekonium
adalah feses (tinja) pertama bayi yang baru lahir, yang kental, lengket, dan
berwarna hitam kehijauan. Mekonium terbuat dari cairan ketuban, lendir, lanugo
(rambut halus yang menutupi tubuh bayi), empedu, dan sel-sel yang berasal dari
kulit dan saluran usus. Feses bayi biasanya berubah dari mekonium ke tinja
kuning kehijauan dalam 4 – 5 hari.
40. Meningitis
Meningitis
adalah radang selaput pelindung sistem saraf pusat. Penyakit ini dapat
disebabkan oleh mikroorganisme, luka fisik, kanker, atau obat-obatan tertentu.
Meningitis adalah penyakit serius karena letaknya dekat otak dan
tulang belakang, sehingga dapat menyebabkan kerusakan kendali gerak, pikiran,
bahkan kematian.
41. Metritis
Metritis
adalah radang miometrium. Mimetritis akut biasanya terdapat pada abortus septic
atau infeksi post partum. Metritis adalah infeksi post partum. Metritis adalah
infeksi uterus setelah persalinan yang merupakan salah satu penyebab terbesar
kematian ibu. Penyakit ini tidak berdiri merupakan bagian dari infeksi yang
lebih luas.
42. Migrain
43. Kehamilan Mola
44. Kehamilan Ganda
·
Kehamilan ganda (multifetus) adalah
kehamilan yang terdiri dari dua janin atau lebih. Kehamilan ganda dapat
menghasilkan anak kembar dua kembar tiga (triplet kembar empat (quadruplet),
kembar lima (quintriplet), dan kembar enam (sextuplet). Hamil kembar tentunya
menjadi keajaiban. Butuh perlakuan ekstra terhadap tubuh ibu dan janinnya,
sejalan dengan perubahan dan kebutuhan yang jelas berbeda dibandingkan
kehamilan biasa.
·
Mengandung bayi kembar merupakan
berita besar bagi seorang ibu. Kehamilan kembar memang tidak pernah bisa
diduga, ada yang berasumsi bahwa seorang ibu bisa memiliki bayi kembar karena
keturunan, tetapi hal tersebut juga masih belum bisa dipastikan.
45. Partus Macet
Partus macet adalah suatu keadaan dari suatu persalinan yang mengalami
kemacetan dan berlangsung lama sehingga timbul komplikasi ibu maupun janin
(anak).
Partus macet adalah persalinan dengan tidak ada penurunan kepala > 1 jam
untuk nulipara dan multipara. (Sarwono, 2008)
46. Posisi Occiput Posterior
Posisi
belakang kepala oksiput posterior menetap adalah ubun-ubun kecil menetap di
belakang karena tidak ke depan ketika mencapai dasar panggul. Kepala janin akan
lahir dalam keadaan muka di bawah simfisis pubis.
47. Posisi Occiput Melintang
48. Kista Ovarium
Kista
ovarium adalah kantung kecil berisi cairan yang berkembang dalam ovarium
(indung telur) wanita. Kebanyakan kista tidak berbahaya. Namun, beberapa dapat
menimbulkan masalah, mulai dari nyeri haid, kista pecah, perdarahan, hingga
penyakit serius, seperti: terlilitnya batang ovarium, gangguan kehamilan,
infertilitas hingga kanker endometrium.
49. Abses Pelvix
Penyakit
radang panggul adalah infeksi saluran reproduksi bagian atas. Penyakit tersebut
dapat mempengaruhi endometrium (selaput dalam rahim), saluran tuba, indung
telur, miometrium (otot rahim), parametrium dan rongga panggul. Penyakit radang
panggul merupakan komplikasi umum dari Penyakit Menular Seksual (PMS).
50. Peritonitis
Peritonitis adalah peradangan
yang biasanya disebabkan oleh infeksi pada selaput rongga perut (peritoneum). Peradangan ini
merupakan komplikasi berbahaya yang sering terjadi akibat penyebaran infeksi
dari organ-organ abdomen (misalnya apendisitis,
salpingitis, perforasi
ulkus gastroduodenal), ruptura saluran cerna, komplikasi pascaoperasi, iritasi
kimiawi, atau dari luka tembus abdomen.
Pada keadaan
normal, peritoneum resisten terhadap infeksi bakteri
secara inokulasi kecil-kecilan. Kontaminasi yang terus menerus, bakteri yang virulen, penurunan resistensi,
dan adanya benda asing atau enzim
pencernaan aktif merupakan faktor-faktor yang memudahkan terjadinya
peritonitis.
51. Placenta Previa
Plasenta
previa adalah plasenta yang berimplantasi atau tertanam pada segmen bawah
rahim dan menutupi sebagian atau seluruh ostium utri internum. Angka kejadian
plasenta previa adala 0,4 -0,6 % dari keseluruhan persalinan. Pada awal
kehamilan, plasenta mulai terbentuk, berbentuk bundar, berupa organ datar yang
bertanggung jawab menyediakan oksigen dan nutrisi untuk pertumbuhan bayi dan
membuang produk sampah dari darah bayi. Plasenta melekat pada dinding uterus
dan pada tali pusat bayi, yang membentuk hubungan penting antara ibu dan bayi.
52. Pneumonia
Pneumonia
adalah proses inflamasi parenkim paru yang terdapat konsolidasi dan terjadi
pengisian rongga alveoli oleh eksudat yang dapat disebabkan oleh bakteri,
virus, jamur dan benda-benda asing. Pneumonia juga mungkin disebabkan oleh
terapi radiasi untuk kanker payudara atau paru, biasanya terjadi selama 6
minggu atau lebih setelah pengobatan selesai.
53. Pre-Eklampsia Ringan/Berat
·
Pre eklampsia ringan adalah sindrom spesifik kehamilan dengan penurunan
perfusi pada organ-organ akibat vasospasme dan aktivasi endothel.
·
Preeklampsi berat adalah suatu
komplikasi kehamilan yang ditandai dengan timbulnya hipertensi 160/110 mmHg
atau lebih disertai proteinuria dan atau disertai udema pada kehamilan 20
minggu atau lebih
54. Hipertensi Karena Kehamilan
hipertensi atau tekanan darah tinggi
yang menimpa ibu hamil akan sangat membahayakan baik kehamilan
itu sendiri maupun bagi ibu. hipertensi atau tekanan darah tinggi terjadi ketika
darah yang dipompakan oleh jantung mengalami peningkatan tekanan, hingga hal
ini dapat membuat adanaya tekanan dan merusak dinding arteri di pembuluh darah.
Seseorang dikatakan mengalami hipertensi jika tekanan darahnya di atas 140/90
mmHG (berarti 140 mmHg tekanan sistolik dan 90 mmHg tekanan diastolik).
Hipertensi pada kehamilan banyak terjadi pada usia ibu hamil di bawah 20 tahun
atau di atas 40, kehamilan dengan bayi kembar, atau terjadi pada ibu hamil
dengan kehamilan pertama.
55. Ketuban Pecah Dini
Ketuban pecah dini adalah
pecahnya ketuban sebelum inpartus yaitu bila pembukaan pada primi kurang dari 3
cm dan pada multipara < 5 cm. Air ketuban, atau cairan amnion, adalah cairan
yang terdapat dalam ruangan yang diliputi selaput janin.
56. Partus Prematurus
Partus
prematurus yaitu persalinan yang terjadi pada kehamilan 37 minggu atau kurang,
merupakan hal yang berbahaya karena mempunyai dampak yang potensial
meningkatkan kematian perinatal.
57. Prolapsus Tali Pusat
Prolapsus tali pusat adalah tali pusat dijalan lahir
dibawah presentasi janin setelah ketuban pecah. Prolapsus tali
pusat merupakan salah satu kasus kegawatdaruratan dalam bidang obstetri karena
insidensi kematian perinatal tinggi.
58. Partus Fase Laten Lama
Partus lama adalah fase laten lebih dari 8 jam. Persalinan telah berlangsung 12 jam atau lebih, bayi
belum lahir. Dilatasi
serviks di kanan garis waspada persalinan aktif
59. Partus Kala II Lama
60. Sisa Plasenta
sisa plasenta adalah sisa plasenta dan selaput ketuban yang masih
tertinggal dalam rongga rahim yang dapat menyebabkan perdarahan postpartum dini
dan perdarahan postpartum lambat
Tertinggalnya sebagian plasenta sewaktu suatu bagian dari plasenta (satu
atau lebih lobus) tertinggal, maka uterus tidak dapat berkontraksi secara
efektif dan keadaan ini dapat menimbulkan perdarahan. Tetapi mungkin saja pada
beberapa keadaan tidak ada perdarahan dengan sisa plasenta.
61. Retensio Plasenta
Retensio Plasenta adalah terlambatnya kelahiran plasenta selama setengah
jam setelah kelahiran bayi, atau 1 -2 jam post partum tanpa perdarahan yang
berlebihan jika home birth Plasenta harus dikeluarkan karena dapat menimbulkan
bahaya perdarahan dan infeksi. Panjang rata-rata waktu untuk kelahiran plasenta
normal dalam homebirth saat menyusui bayi yang baru lahir pada persalinan
berkisar dari 15 menit hingga 45 menit.
62. Ruptura Uteri
Ruptura
uteri adalah robekan atau diskontinuitas dinding rahim akibat dilampauinya daya
regang miomentrium. Penyebabnya adalah disproporsi jani dan panggul, partus
macet atau traumatik.
63. Bekas Luka Uteri
64. Presentase Bahu
Presentasi
bahu adalah ketika bahu, lengan atau tangan keluar pertama pada saat partus. Jenis
presentasi ini jarang terjadi, kurang dari 1% kasus dan lebih umum pada kelahiran prematur
atau kehamilan kembar.
65. Distosia Bahu
Distosia
bahu adalah tersangkutnya bahu janin dan tidak dapat dilahirkan setelah kepala
janin dilahirkan.
66. Robekan Serviks dan Vagina
Robekan
jalan lahir adalah terpotongnya selaput lendir vagina, cincin selaput dara,
serviks, portio septum rektovaginalis akibat dari tekanan benda tumpul
67. Tetanus
68. Letak Lintang
Letak
lintang adalah suatu keadaan di mana janin melintang di dalam uterus dengan
kepala pada sisi yang satu sedangkan bokong berada pada sisi yang lain.
0 komentar:
Posting Komentar